Borobudur punya cara sendiri untuk dinikmati. Selain jalan kaki atau naik sepeda, pilihan paling hits beberapa tahun belakangan datang dari balik kemudi mobil legendaris: Volkswagen. Tapi bukan cuma VW klasik yang jadi incaran, karena sekarang juga banyak penyedia yang menawarkan VW versi modern. Dua tipe yang sering ditawarkan adalah VW klasik seperti Combi atau Beetle, serta VW modern model Transporter.
Beberapa minggu lalu, gue nyobain road trip keliling kawasan Borobudur pakai dua jenis VW berbeda dalam dua hari berturut-turut. Pengalaman itu cukup bikin kaget karena perbedaan sensasinya lumayan terasa.
Nuansa Vintage dari VW Klasik
Pertama kali duduk di dalam VW Combi, langsung terasa auranya retro. Interiornya minimalis, suara mesin sedikit berisik tapi justru bikin suasana makin berkarakter. Mobil ini bikin kita lebih dekat sama alam—apalagi karena desainnya yang semi-terbuka. Saat angin sore menyapu wajah di tengah rute persawahan, rasanya kayak dibawa nostalgia ke masa lalu yang belum pernah gue alami.
VW Beetle, meski ukurannya lebih kecil, justru terasa lebih intim dan cocok buat couple trip. Mobil ini ideal buat dua sampai tiga orang yang lebih fokus nyari pengalaman romantis atau foto-foto estetik. Keunggulannya ada di bentuk ikonik yang bikin setiap foto terlihat menonjol di antara landscape alam sekitar.
Tapi jujur, nggak semua orang cocok sama VW klasik. Suspensinya agak keras, suara mesinnya lebih terdengar, dan kapasitasnya nggak terlalu luas. Kalau kamu lebih mengutamakan kenyamanan total, mungkin ini bukan opsi paling cocok.
Kenyamanan Maksimal dari VW Modern
Hari berikutnya, gue nyobain VW Transporter. Rasanya beda jauh—lebih smooth, tenang, dan cocok buat keluarga atau geng besar. AC dingin, jok empuk, dan bagasi luas bikin perjalanan lebih nyaman apalagi buat rute panjang. Gue sempat lewat jalur dari Borobudur ke Punthuk Setumbu lalu lanjut ke Svargabumi tanpa merasa capek sedikit pun.
VW modern punya keunggulan dari sisi teknologi dan keamanan. Banyak juga penyedia sewa yang udah nyediain fitur hiburan di dalamnya, seperti musik pilihan bahkan LCD kecil buat nonton film pendek selama perjalanan.
Sayangnya, VW modern kurang punya kesan ikonik. Buat foto-foto, bentuk bodinya cenderung standar. Jadi kalau tujuan utama kamu adalah bikin konten visual, pilihan klasik tetap lebih unggul dalam aspek visual dan atmosfer.
Rekomendasi Berdasarkan Budget dan Jumlah Penumpang
Kalau lo pergi bareng pasangan atau temen deket, tipe klasik seperti Beetle atau Combi bakal kasih pengalaman lebih personal. Budgetnya juga lebih bersahabat—kisaran Rp300.000 sampai Rp500.000 tergantung durasi dan rute. Tapi pastikan kondisi mobil dicek sebelum berangkat, karena beberapa unit sudah cukup tua.
Buat yang bawa keluarga atau tim rame, VW Transporter jelas lebih layak. Kapasitas bisa sampai delapan orang, jadi per kepala jatuhnya lebih murah. Biasanya harganya mulai dari Rp600.000 ke atas, tapi worth it banget kalau kenyamanan jadi prioritas utama.
Pilihan Akhir: Prioritas Estetika atau Kenyamanan?
Dua tipe VW punya karakter unik. Buat pecinta gaya retro yang nyari sensasi antimainstream, sewa vw klasik borobudur masih jadi pilihan nomor satu. Tapi kalau kamu lebih suka mobil nyaman, tenang, dan cocok buat perjalanan panjang, VW modern jelas unggul.
Kalau bingung milih, coba baca juga pengalaman road trip Borobudur naik VW yang pernah gue tulis. Di situ, lo bisa lihat kombinasi seru antara rute alam dan karakter mobil yang bikin perjalanan makin memorable.
Di akhir perjalanan, gue sadar satu hal—bukan cuma soal mobil apa yang kita tumpangi, tapi kenangan apa yang dibawa pulang. Baik klasik maupun modern, semua tergantung dari gaya lo menikmati hidup.